Robbku mengajarkan sebaik-baik adab kepadaku. [hadits ini tidak dituliskan siapa yang meriwayatkannya, karena itu saya sertakan teks arabnya]
2. Sesungguhnya seorang mukmin mengambil (melaksanakan) adab dari Allah. Kalau Allah meluaskan adab baginya maka akan luas adabnya dan menyempitkannya (menahan dan tidak memberinya adab) maka sempitlah adabnya. (HR. Al Hakim)
3. Nabi Saw lebih malu daripada seorang gadis dalam pingitannya. (HR. Bukhari)
4. Berhati-hatilah dengan telanjang karena ada (makhluk) yang selalu menyertai kamu (malaikat) yang tidak meninggalkan kamu kecuali kalau kamu buang hajat dan bersenggama dengan keluarga (istri). Malulah terhadap mereka dan hormati mereka. (HR. Tirmidzi).
5. Aurat mukmin terhadap mukmin yang lain haram (HR. Ath-Thahawi)
6. Jagalah auratmu kecuali terhadap isterimu atau budak wanita yang kamu miliki. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana kalau dia sedang sendirian?" Nabi Saw menjawab, "Allah lebih berhak (patut) kamu malui." (HR. Bukhari) .
7. Sesungguhnya Allah indah dan senang kepada keindahan. Bila seorang ke luar untuk menemui kawan-kawannya hendaklah merapikan dirinya. (HR. Al-Baihaqi)
8. Apabila kamu memelihara rambut hendaklah dimuliakan. (HR. Abu Dawud dan Ath-Thahawi)
Penjelasan:
Rambut itu hendaklah disisir, dirapikan dan tidak acak-acakan.
9. Seorang bertanya kepada Nabi Saw, "Islam yang bagaimana yang baik?" Nabi Saw menjawab, "Membagi makanan (kepada fakir-miskin) dan memberi salam kepada yang dia kenal dan yang tidak dikenalnya." (HR. Bukhari)
10. Yang muda mendahului memberi salam kepada yang tua, yang lewat kepada yang duduk dan yang berjumlah sedikit kepada yang banyak. (HR. Bukhari)
11. Rasulullah Saw melarang orang kencing di air yang tidak mengalir. (HR. Muslim)
12. Berhati-hatilah duduk-duduk di pinggir jalan. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagi kami sesuatu yang tidak dapat kami tinggalkan. Dalam berkumpul (majelis) itu kami berbincang-bincang." Nabi Saw menjawab, "Kalau memang suatu keharusan maka berilah jalanan itu haknya." Mereka bertanya lagi, "Apa yang dimaksud haknya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Palingkan pandanganmu (dari memandang kaum wanita) dan jangan menimbulkan gangguan. Jawablah tiap ucapan salam dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Nabi Saw mendatangi serombongan orang yang sedang duduk-duduk di pinggir jalan lalu beliau berkata, "Kalau memang harus kamu lakukan maka balaslah ucapan salam dan tolonglah orang yang dizhalimi. Tunjuki jalan bagi orang yang bertanya. (HR. Abu Dawud)
14. Janganlah kamu kencing ke dalam lobang (tanah). (HR. An-Nasaa'i)
2. Sesungguhnya seorang mukmin mengambil (melaksanakan) adab dari Allah. Kalau Allah meluaskan adab baginya maka akan luas adabnya dan menyempitkannya (menahan dan tidak memberinya adab) maka sempitlah adabnya. (HR. Al Hakim)
3. Nabi Saw lebih malu daripada seorang gadis dalam pingitannya. (HR. Bukhari)
4. Berhati-hatilah dengan telanjang karena ada (makhluk) yang selalu menyertai kamu (malaikat) yang tidak meninggalkan kamu kecuali kalau kamu buang hajat dan bersenggama dengan keluarga (istri). Malulah terhadap mereka dan hormati mereka. (HR. Tirmidzi).
5. Aurat mukmin terhadap mukmin yang lain haram (HR. Ath-Thahawi)
6. Jagalah auratmu kecuali terhadap isterimu atau budak wanita yang kamu miliki. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana kalau dia sedang sendirian?" Nabi Saw menjawab, "Allah lebih berhak (patut) kamu malui." (HR. Bukhari) .
7. Sesungguhnya Allah indah dan senang kepada keindahan. Bila seorang ke luar untuk menemui kawan-kawannya hendaklah merapikan dirinya. (HR. Al-Baihaqi)
8. Apabila kamu memelihara rambut hendaklah dimuliakan. (HR. Abu Dawud dan Ath-Thahawi)
Penjelasan:
Rambut itu hendaklah disisir, dirapikan dan tidak acak-acakan.
9. Seorang bertanya kepada Nabi Saw, "Islam yang bagaimana yang baik?" Nabi Saw menjawab, "Membagi makanan (kepada fakir-miskin) dan memberi salam kepada yang dia kenal dan yang tidak dikenalnya." (HR. Bukhari)
10. Yang muda mendahului memberi salam kepada yang tua, yang lewat kepada yang duduk dan yang berjumlah sedikit kepada yang banyak. (HR. Bukhari)
11. Rasulullah Saw melarang orang kencing di air yang tidak mengalir. (HR. Muslim)
12. Berhati-hatilah duduk-duduk di pinggir jalan. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagi kami sesuatu yang tidak dapat kami tinggalkan. Dalam berkumpul (majelis) itu kami berbincang-bincang." Nabi Saw menjawab, "Kalau memang suatu keharusan maka berilah jalanan itu haknya." Mereka bertanya lagi, "Apa yang dimaksud haknya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Palingkan pandanganmu (dari memandang kaum wanita) dan jangan menimbulkan gangguan. Jawablah tiap ucapan salam dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Nabi Saw mendatangi serombongan orang yang sedang duduk-duduk di pinggir jalan lalu beliau berkata, "Kalau memang harus kamu lakukan maka balaslah ucapan salam dan tolonglah orang yang dizhalimi. Tunjuki jalan bagi orang yang bertanya. (HR. Abu Dawud)
14. Janganlah kamu kencing ke dalam lobang (tanah). (HR. An-Nasaa'i)
Keterangan:
Karena bisa jadi lubang tersebut merupakan sarang serangga atau binatang lainnya, selain itu lubang tidak dapat mengalirkan air kencing sehingga bisa menjadi sumber penyakit.
15. Sesungguhnya pria yang berpakaian sutera tidak akan memperoleh bagiannya di akhirat. (HR. Bukhari)
15. Sesungguhnya pria yang berpakaian sutera tidak akan memperoleh bagiannya di akhirat. (HR. Bukhari)
Keterangan:
Pakaian sutera dan pakaian yang dibordir dengan sutera (yang terdapat suteranya) diharamkan untuk kaum pria (muslimin), namun diperbolehkan untuk kaum wanita (muslimah). Khusus untuk kaum pria yang mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakit exim) yang umumnya sering menggaruk-garuk kulit yang gatal tersebut, maka menggunakan pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah dialami oleh Zubair dan Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun mengizinkannya.
16. Segala urusan yang tidak didahului dengan memuji Allah kurang (tidak ada) kebaikannya. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
17. Rasulullah Saw melarang kami memaksa (menyiksa) diri. (HR. Abu Hanifah)
17. Rasulullah Saw melarang kami memaksa (menyiksa) diri. (HR. Abu Hanifah)
0 komentar:
Posting Komentar