Berita Terbaru :

Cari Blog Ini

MENGENAL ALLAH, 'AZZA WA JALLA

30 Jan 2012

Apabila anda ditanya : Siapakah Tuhanmu ? Maka katakanlah : tuhanku adalah Allah, yang memelihara  diriku  dan  memelihara  semesta  alam  ini  dengan  segala  ni'mat  yang dikaruniakan-Nya. Dan dialah sembahanku, tiada sesembahan yang haq selain Dia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Artinya  :  Segala  puji  hanya  milik  Allah  Tuhan  Pemelihara  semesta  alam".  (Al- Faatihah : 1).
Semua yang ada selain Allah disebut Alam, dan aku adalah salah satu dari semesta alam ini. Selanjutnya jika anda ditanya : Melalui apa anda mengenal Tuhan ? Maka hendaklah  anda jawab : Melalui tanda-tanda  kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya  ialah  :  malam,  siang,  matahari  dan  bulan.  Sedang  di  antara  ciptaan-Nya ialah : tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala mahluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kamu bersujud kepada matahari dan janganlah (pula kamu bersujud)  kepada  bulan,  tetapi  bersujudlah  kepada  Allah  yang  menciptakannya jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya beribadah" (Fushshilat : 37).
Dan firman-Nya :
"Artinya : Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan  langit dan bumi  dalam  enam  masa,  kemudian  Dia  bersemayam  di  atas  'Arsy.  Dia menutupkan  malam  kepada  siang,  senantiasa  mengikutinya  dengan  cepat.  Dan Dia (ciptakan  pula) matahari  dan bulan serta  bintang-bintang  (semuanya) tunduk kepada  perintah-Nya.  Ketahuilah  hanya hak  Allah  mencipta  dan  memerintah  itu. Maha Suci Allah Tuhan semesta alam". (Al-A'raaf : 54).
Tuhan inilah yang haq disembah. Dalilnya, firman Allah Ta'ala :
"Artinya  :  Wah ai  manusia  !  Sembahlah  Tuhanmu  yang telah  menciptakan  kamu dan  orang-orang  yang  sebelum  kamu  agar  kamu  bertaqwa,  (Tuhan)  yang  telah menjadikan  untukmu  bumi  sebagai  hamparan  dan  langit  sebagai  atap,  serta menurunkan  air  (hujan)  dari  langit,  lalu  dengan  air  itu  Dia  menghasilkan  segala buah-buahan  sebagai  rizki  untukmu.  Karena  itu,  janganlah  kamu  mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui". (Al-Baqarah : 22).
Ibnu  Katsir  1 Rahimahullah Ta'ala,  mengatakan  : "Hanya Pencipta  segala sesuatu yang ada inilah  yang  berhak  disembah  dengan  segala  macam  ibadah". (Lihat  Ibnu  Katsir,  Tafsir  Al- Qur'an Al-'Azhim, (Cairo, Maktabah Dar At-Turats, 1400H)   jilid. 1 hal. 57.
Dan macam-macam ibadah  yang diperintah  Allah itu, antara lain : Islam (Syahadat, Shalat, Puasa,  Zakat  dan  Haji),  Iman,  Ihsan,  Do'a,  Khauf  (takut),  Raja'  (pengharapan),  Tawakkal, Raghbah  (penuh  minat),  Rahbah  (cemas),  Khusyu'  (tunduk),  Khasyyah  (takut),  Inabah (kembali kepada Allah), Isti'anah (memohon pertolongan), Isti'adzah (meminta perlindungan), Istighatsah (meminta  pertolongan  untuk  dimenangkan  atau  diselamatkan),  Dzabh (penyembelihan) Nadzar dan macam-macam ibadah lainnya yang diperintahkan olehAllah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Artinya : Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah seorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah". (Al-Jinn : 18).
Karena itu barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka dia adalah musyrik dan kafir. Firman Allah Ta'ala :
"Artinya  :  Dan  barangsiapa  menyembah  sesembahan  yang  lain  di  samping (menyembah)  Allah,  padahal  tidak  ada  satu  dalilpun  baginya  tentang  itu,  maka benar-benar  balasannya  ada  pada  tuhannya.  Sungguh  tiada  beruntung  orang- orang kafir itu". (Al-Mu'minuun :117).
Dalil-dalil macam Ibadah :
1.    Dalil Do'a.
       Firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Dan Tuhanmu berfirman : Berdo'alah kamu kepada-Ku niscaya akan Ku- perkenankan  bagimu. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina". (Ghaafir : 60).
Dan diriwayatkan dalam hadits :
"Artinya : Do'a itu adalah sari ibadah". ( Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami' Ash-Shahiih,  kitab  Ad-Da'waat,  bab  1.  "Maksud  hadits  ini  adalah  bahwa  segala macam  ibadah,  baik  yang umum  maupun  yang khusus,  yang dilakukan  seorang mu'min, seperti mencari nafkah yang halal untuk keluarga, menyantuni anak yatim dll, semestinya diiringi dengan permohonan ridha Allah dan pengharapan balasan ukhrawi.  Oleh  karena  itu  Do'a  (permohonan  dan  pengharapan  tersebut)  disebut oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai sari atau otak ibadah, karena senantiasa harus mengiringi gerak ibadah")
2.    Dalil Khauf (takut).
       Firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada  mereka,  tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman". (Ali 'imran : 175).
3.    Dalil Raja' (pengharapan).
       Firman AllahTa'ala.
"Artinya  :  Untuk  itu  barangsiapa  yang mengharap  perjumpaan  dengan  Tuhanya, maka  hendaklah  ia  mengerjakan  amal  shalih  dan  janganlah  mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya". (Al-Kahfi : 110).
4.    Dalil Tawakkal (berserah diri).
       Firman Allah Ta'ala :
"Artinya : Dan hanya kepada Allah-lah supaya kamu bertawakkal, jika kamu benar- benar orang yang beriman". (Al-Maa'idah : 23).
"Artinya  :  Dan  barangsiapa  yang  bertawakkal  kepada  Allah,  maka  Dia-lah  yang akan mencukupinya". (Ath-Thalaaq : 3).
5.    Dalil Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas) dan Khusyu' (tunduk).
       Firman Allah Ta'ala.
"Artinya  :  Sesungguhnya  mereka  itu  senantiasa  berlomba-lomba  dalam (mengerjakan)  kebaikan-kebaikan  serta  mereka  berdo'a  kepada  Kami  dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami". (Al-Anbiyaa : 90).
6.    Dalil Khasy-yah (takut).
       Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku". (Al-Baqarah : 150).
7.    Dalil Inabah (kembali kepada Allah).
       Firman Allah Ta'ala.
"Artinya  : Dan kembalilah  kamu  kepada Tuhanmu  serta berserah  dirilah kepada- Nya  (dengan  mentaati  perintah-Nya),  sebelum  datang  adzab  kepadamu, kemudian kamu tidak dapat tertolong (lagi)". (Az-Zumar : 54).
8.    Dalil Isti'anah (memohon pertolongan).
       Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Hanya kepada  Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau- lah kami memohon pertolongan". (Al-Faatihah : 4).
Dan diriwayatkan dalam hadits.
"Artinya  :  Apabila  kamu  memohon  pertolongan,  maka  memohonlah  pertolongan kepada  Allah".  (Hadits  Riwayat  At-Tirmidzi  dalam  Al-Jaami'  'Ash-Shahiih,  kitab Shifaat Al-Qiyaamah wa Ar-Raqa'iq wa Al-Wara : bab 59 dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad. Beirut Al-maktab Al-Islami 1403H jilid 1 hal. 293, 303, 307).
9.    Dalil Isti'adzah (meminta perlindungan).
       Firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan yang Menguasai subuh". (Al- Falaq : 1).
Dan firman-Nya :
"Artinya  :  Katakanlah  Aku  berlindung  kepada  Tuhan manusia.  Penguasa manusia". (An-Naas : 1-2).
10.    Dalil Istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan).
        Firman Allah Ta'ala.
"Artinya  :  (Ingatlah)  tatkala  kamu  meminta  pertolongan  kepada Tuhanmu  untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu". (Al-Anfaal : 9).
11.    Dalil Dzabh (penyembelihan).
         Firman Allah Ta'ala.
"Artinya  :  Katakanlah.  Sesungguhnya  shalatkku,  penyembelihanku,  hidupku  dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sesuatu-pun sekutu bagi-nya.  Demikianlah  yang  diperintahkan  kepadaku  dan  aku  adalah  orang  yang pertama kali berserah diri (kepada-Nya)". (Al-An'am : 162-163).
Dalil dari Sunnah.
"Artinya : Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan karena Allah". (Hadits  Riwayat  Muslim  dalam  Shahihnya,  kitab  Al-Adhaahi,  bab  8  dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108, 118 dan 152)
12.    Dalil Nadzar.
        Firman Allah Ta'ala.
"Artinya  :  Mereka  menunaikan  nadzar  dan  takut  akan  suatu  hari  yang  siksanya merata di mana-mana".  (Al-Insaan : 7).
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 


Copyright©2012 MDT AT-TAUFIQ
Powered by Blogger.com.